Selasa, 29 November 2016

Mobilisasi Pasien dengan Kruk

 
Mobilisasi Pasien dengan Kruk

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dewasa I

Dosen Pembimbing: Chandra Bagus Ropyanto, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.MB

Disusun oleh:

Novinda Kurnia Fitri              22020115120031
Karina Setiawan                     22020115120041
Ni’mah Vicky Priyani             22020115130078
Verawati                                 22020115130085
Eko Joko Prasetyo                  22020115130110
Annas Anshori                       22020112140120
Kelompok 3
A 15.1









DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016



A.    Pengertian Kruk
Salah satu cara untuk membantu para penderita cedera atau cacat kaki dalam melakukan pekerjaan atau kehidupan sehari-hari adalah dengan menggunakan kruk. Kruk merupakan tongkat/alat bantu berjalan untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik karena cacat atau cedera, biasanya digunakan secara berpasangan untuk mengatur keseimbangan tubuh saat berjalan (Alfadhlani, et al, 2013). Kruk memiliki kelebihan dibanding alat bantu jalan lainnya seperti kursi roda karena kruk memberikan keluwesan gerak dan kemandirian bagi penggunanya (Saepudin, 2014).
B.     Jenis-jenis Kruk
1.      Axillary Crutch
Kruk aksila digunakan untuk membantu pasien yang mengalami cacat berjalan akut. Kruk jenis ini dapat mentransfer berat badan hingga 80% dari berat badan pasien (Petrusca, 2012). Berat tubuh ditopang secara langsung di pegangan tangan dari kruk dan secara tidak langsung ditahan di ketiak. Ketika digunakan untuk berjalan tekanan disalurkan melalui sendi pergelangan tangan, siku, dan bahu pengguna. Pemakaian kruk jenis ini memiliki efek samping yaitu fraktrur stress ulna, kompresi saraf radial dan cedera aksilaris (Capecci, et al, 2015).
2.      Forearm/Elbow Crutch
Kruk jenis ini dapat mentransfer berat badan hingga 40-50% dari berat badan pasien (Petrusca, 2012). Kruk tersebut sama dengan tongkat namun terdapat perpanjangan sampai siku.
Cara menggunakan forearm crutch (Canadian redcross)
a.       Berdiri tegak dengan bahu santai dan lengan menggantung longgar di sisi Anda
b.      Ketinggian handsgrips harus di lipatan pergelangan tangan
c.       Sesuaikan kruk dengan tinggi pasien
d.      Jika tingginya sudah sesuai maka tangan membentuk sudut 30˚ ketika memegang handsgrips
e.       Memutar semua kerah untuk mengamnakan posisi kaki


C.     Tujuan Penggunaan Kruk
Tujuan penggunaan kruk (Suratun dkk, 2008):
1.      Meningkatkan kekuatan otot
2.      Pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi
3.      Menurunkan risiko komplikasi dan mobilisasi
4.      Menurunkan ketergantungan pasien dengan orang lain
5.      Meningkatkan rasa percaya diri pasien
D.    Fungsi Kruk
Fungsi kruk menurut Barbara, 2009:
1.      Sebagai alat bantu berjalan
2.      Mengatur atau member keseimbangan waktu berjalan
3.      Membantu meyokong sebagian berat badan pasien
E.     Indikasi dan Kontraindikasi Kruk
1.      Indikasi
a.       Orang yang mengalami keterbatasan fisik  atau kemampuan dalam bergerak
b.      Orang lansia dengan keterbatasan fisik atau gangguan
Saat tubuh menua, berbagai tubuh pun mengalami penurunan fungsi yang dapat mempengaruhi kemampuan penglihatan, pendengaran, dan pergerakan sesorang
c.       Orang yang pernah mengalami trauma
Trauma dapat menyebabkan cedera serius yang dapat mengakibatkan keterbatasan fisik ataupun gangguan dalam jangka pendek atau panjang
2.      Kontraindikasi
a.       Penggunaan kruk tidak dilakukan pada pasien yang sedang mengalami pusing ataupun sakit kepala
b.      Penggunaan kruk tidak digunakan pada permukaan yang licin atau basah
c.       Pada kondisi mngantuk penggnaan kruk tidak dilakukan karena akan membahayakan pasien



F.      Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Kruk
1.      Ukuran Crutches
Walaupun sudah pernah memakai kruk sebelumnya, pastikan bantalan kruk dan handgrips berada pada jarak yang tepat, sebagai berikut:
a.       Jarak crutch pad dari ketiak
Bantalan penopang (puncak kruk) harus 1,5” sampai 2” (sekitar lebar dua jari) dibawah ketiak, dengan bahu rileks.
b.      Handgrip
Tempat ketika siku tertekuk sekitar 15˚ sampai 30˚, sehingga pemakai dapat sepenuhnya memperpanjang siku ketika sedang melangkah.
c.       Panjang kruk (atas ke bawah)
Total panjang kruk harus sama, jaraj dari ketiak sekitar 6” di depan sepatu.




Gambar 1

2.      Memulai “Posisi Tripod”
Posisi tripod adalah posisi berdiri disaat menggunakan kruk. Posisi tripod juga posisi memulai berjalan dengan menggunakan kruk. Untuk memulai posisi tripod, posisikan tip kruk antara 4” sampai 6” ke samping dan di depan masing-masing kaki. Berdirilah di kaki yang “baik” sebagai tumpuan.
.





Gambar 2

3.      Berjalan dengan Kruk (Non-weight-bearing)
Jika dokter bedah Podiatric dan pergelangan kaki mengatakan untuk menghindari semua weight-bearing, penting untuk ikuti petunjuk ini dengan seksama. Anda membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas untuk mendukung semua berat badan Anda hanya dengan lengan dan bahu.
a.        Mulailah di posisi tripod dan ingat gunakan kaki yang “baik” sebagai tumpuan berat badan.
b.       Majukan ke dua kruk, pindahkan kaki
c.        Pindahkan  kaki yang "baik ke depan (di luar kruk)
d.       Muka kedua kruk, dan kemudian pindahkan kaki
e.        Ulangi langkah # 3 dan # 4
4.      Ketika akan duduk di kursi atau bangkit dari kursi dengan kruk
Untuk masuk ke dan keluar dari kursi dengan aman:
a.       Pastikan kursi stabil dan tidak akan menggelinding atau geser, dan kursi  itu harus memiliki lengan dan sandaran.
b.      Berdiri dengan punggung kaki Anda menyentuh bagian depan kursi.
c.       Tempatkan kedua kruk di satu tangan, genggam kruk pada bagian handgrips.
d.      Berpegang pada kruk (pada satu sisi) dan lengan kursi (di sisi lain) untuk keseimbangan dan stabilitas sambil menurunkan badan untuk duduk atau naikkan badan ketika akan bangkit dari kursi.
5.      Naik atau turun tangga tanpa Kruk
Cara paling aman untuk naik dan turun tangga adalah dengan menggunakan kursi, bukan mengguankan kruk.
Untuk naik tangga:
a.       Dudukkan pada langkah rendah.
b.      Pindahkan kruk lantai atas dengan salah satu metode ini:
•  Jika jarak dan jangkauan memungkinkan, tempatkan kruk di atas tangga.
• Jika hal ini tidak mungkin, tempatkan kruk sejauh  ke atas tangga sesuai kemampuan Anda, kemudian pindahkan kruk ke atas seiring dengan pergerkan menaiki tangga.
c.       Dalam posisi duduk, jangkau bagian belakang Anda dengan kedua tangan.
d.      Gunakan lengan Anda dan kaki tumpuan untuk mengangkat diri satu langkah.
e.        Ulangi proses ini satu langkah pada waktu selanjutnya. (Ingatlah untuk memindahkan kruk ke puncak tangga jika Anda belum melakukannya).







Perhatikan:
Ikuti Aturan ini untuk Keselamatan dan Kenyamanan
• Jangan melihat ke bawah. Melihat lurus ke depan seperti yang biasa Anda lakukan ketika Anda berjalan.
• Jangan menggunakan kruk jika Anda merasa pusing atau mengantuk.
• Jangan berjalan di permukaan licin. Hindari kondisi bersalju, es, atau hujan.
• Jangan meletakkan berat badan pada kaki Anda jika dokter belum menyarankan.
• Pastikan kruk memiliki tips karet.
• Pakai alas kaki yang nyaman, sepatu dengan heel yang rendah (atau sepatu).
• Posisikan handgrip kruk dengan benar (lihat "Sizing Kruk Anda")
• Posisikan bantalan kruk 1,5" sampai 2" di bawah ketiak Anda.
• Hubungi dokter ahli Podiatric dan pergelangan kaki Anda jika memiliki pertanyaan
atau kesulitan.
G.    Cara Menggunakan Kruk (Pronajaya, 2016):
1.      Cara Naik
a.       Lakukan posisi tiga titik
b.      Bebankan berat badan pada kruk
c.       Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dan anak tangga
d.      Pindahkan beban berat badan dari kruk ke tungkai yg tidak sakit
e.       Luruskan kedua kruk dengan kaki yang tidak sakit di atas anak tangga
2.      Cara Turun
a.       Bebankan berat badan pada kaki yang tidak sakit
b.      Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai memindahkan berat badan pada kruk, gerakkan kaki yang sakit kedepan
c.       Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk
d.      Ajarkan klien tentang cara duduk di kursi dancara beranjak dari kursi
3.      Cara Duduk
a.       Klien diposisi tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi
b.      Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang sakit. Jika kedua tungkai sakit kruk ditahan dan pegang pada tangan klien yang lebih kuat
c.       Klien meraih tangan kursi dengan tangan yang lain dan merendahkan tubuh kekursi
4.      Cara Bangun
a.       Lakukan tiga langkah di atas dalam urutan sebaliknya
b.      Cuci tangan
H.    Gaya Berjalan dengan Kruk (Supatmi, 2013)
1.      Gaya berjalan 4 titik tumpu
a.       Langkahkan kruk sebelah kanan ke depan
b.      Langkahkan kaki sebelah kiri ke depan
c.       Langkahkan kruk sebelah kiri ke depan
d.      Langkahkan kaki sbelah kanan ke depan
2.      Gaya melayang
a.       Swing to gait
1)      Langkahkan kedua kruk bersama-sama
2)      Kedua kaki diangkat dan diayunkan maju sampai pada garis yang menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk
b.      Swing through gait
1)      Langkahkan kedua kruk bersama-sama
2)      Kedua kaki diangkat, diayunkan melewati garis yang menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk
3.      Gaya berjalan 3 titik tumpu
a.       Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh menyangga dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat.
b.      Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan ke muka lagi dan pola tadi di ulang lagi.
4.      Gaya berjalan 2 titik tumpu
a.       Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama

b.      Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama














Daftar Pustaka

Alfadhlani., Meuthia, Y ., Valent, D. F. (2013). Perbaikan rancangan kruk ketiak untuk penderita cedera dan cacat kaki. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 12(2), 400-410.
American College of Foot and Ankle Surgeons. (2004). Instructions for using crutches. Diakses pada 13 November 2016, dari: https://www.lakeviewhealth.org/upload/docs/Crutches.pdf
Barbara., Kozier., dkk. (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis Kozier & ERB, Edisi 5. Jakarta: EGC.
Canadian Redcross. Forearm crutch (elbow crutch). Diakses pada 12 November 2016, dari: http://www.redcross.ca/cmslib/general/forearm_crutches.pdf
Capecci, D., et al. (2015). Crutch tip for swing-through crutch walking control based on a kinetic shape. IEEE, 612-617.
Petrusca, I. (2012). Helping devicesof walking. Balneo Research Jounal, 3(1), 19-22.
Pronajaya, G. (2016). Mobilisasi Dini (Ambulansi). Diakses pada 13 November 2016, dari: http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7560-LAMPIRAN.pdf
Saepudin, A. (2014). Perancangan modifikasi kruk untuk disabilitas kaki dari kruk menjadi kursi dengan metode axiomatic design (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga).
Supatmi. (2013). Membantu Pasien Berjalan dengan Alat Bantu Jalan. Ponorogo.
Suratun., dkk. (2008). Klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - JTR Hub
    Located in Atlantic City, Borgata Hotel Casino & Spa offers 바카라 사이트 the www.jtmhub.com finest in amenities and entertainment. wooricasinos.info It also 출장샵 provides a seasonal outdoor poormansguidetocasinogambling.com swimming

    BalasHapus